Mubalig Pop dan Dakwah Ramadan

Oleh Nur Salim Ismail Mahasiswa PPs Ilmu Komunikasi Universitas Satria, Makassar

Di pundak merekalah, istilah mubalig pop disematkan. Di pundak mereka pula, pameo ustad juga manusia (baca: harap dimaklumi) terlahir. Bila para ulama dirindukan oleh jamaah, maka mubalig pop dirindukan oleh fans-nya
Kehadiran bulan suci Ramadan tidak saja menjadi ôgerbang besarö bagi terbukanya kesadaran spiritual umat Islam untuk kembali kepada kesejatian identitasnya sebagai makhluk fitrawi, namun juga di dalamnya memunculkan beragam aktivitas yang tak lazim ditemukan di luar bulan mulia ini. Salah satunya, adalah dengan fenomena tingginya intensitas umat Islam dalam menerima sajian rohani, yakni ceramah Islamiyah.
Hal ini, membuat serta merta para mubalig untuk segera menyesuaikan diri dengan kebutuhan umat yang cukup padat tersebut. Jika sebelum bulan suci Ramadan, para mubalig hanya mengisi jadwal rutin berupa khutbah Jumat, dan sesekali mengisi ceramah takziyah serta beberapa peringatan hari-hari besar Islam, maka di bulan suci ini, para mubalig dituntut agar lebih intens lagi dengan mengisi ceramah pada setiap malam selama sebulan penuh. Lanjutkan membaca


Surat Protes Damien atas Aksi Pembakaran Al-Quran

Damien Dematra memperlihatkan novel terbarunya yang berjudul Kau Bakar Aku Bakar

Setelah sukses meluncurkan dua novelnya, Damien Dematra kembali meluncurkan novel terbaru yang berjudul “Aku Bakar Kau Bakar”. Novel ini berisi cerita tentang kitab suci Al-Quran yang akan dibakar pada perayaan runtuhnya dua gedung kembar, World Trade Centre (WTC), 11 September.
Pada hari tersebut, pastor asal Amerika Serikat (AS), Terry Jones berniat memperingati peristiwa hancurnya WTC, di Amerika. Sayangnya, hari tersebut bertepatan dengan hari raya umat Islam, yakni perayaan Idul Fitri.
Terkait dengan rencana tersebut, Damien Dematra menuliskan sebuah surat kepada Pastor Terry Jones yang isinya. Lanjutkan membaca


Puasa dan Solusi Jusuf Kalla

Oleh: Supa Atha`na Direktur eLSIM dan Iranian Corner Unhas

Bulan Ramadan,2006, ada peristiwa menarik yang dialami Jusuf Kalla. Pelayan sebuah kafe di Madrid, Spanyol, dengan berani menegur dan mendebat Jusuf Kalla.
Saat itu, Kalla masih menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.Jusuf Kalla bersama 12 orang rombongan yang ikut lawatan dari Amerika Serikat, menuju Jerman lalu ke Madrid. Sekitar pukul lima sore waktu setempat, rombongan mencari sebuah kafe untuk minum kopi. Kebetulan memang hampir semuanya sudah berniat untuk tidak berpuasa dengan alasan sedang dalam perjalanan (musafir).
“Kami pesan kopi,” kata Jusuf Kalla. Pelayan datang terus bertanya;”Anda Muslim?” “Ya,” jawab Jusuf Kalla. “Lho, kenapa tidak puasa?”kata pelayan tadi.
Menghadapi konflik masalah puasa dengan Hamad, nama pelayan toko yang berasal dari Maroko, Jusuf Kalla maju dengan penuh keyakinan dan bekal pengetahuan agama yang dimilikinya menerangkan bahwa logika keberatan pelayan untuk tidak mau berdamai memberikan hak kenyamanan dan menikmati karunia Tuhan untuk menyuguhkan kopi adalah salah. Jusuf Kalla berkeyakinan bahwa seorang muslim yang sedang musafir tidak wajib puasa di bulan Ramadan. Oleh karena itu, ia ingin menikmati fasilitas, kemudahan, dan kenyamanan yang Tuhan berikan kepada hamban-Nya, maka ia dan rombongan berbuka di siang hari tersebut. Lanjutkan membaca


Hamid Awaluddin Lepas 2 Buku tentang Kalla

Mengenang selesainya masa tugas mantan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI, Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaluddin menulis buku. Hamid menulis dua buku langsung untuk mantan bosnya tersebut. Judul bukunya, Solusi JK : Logis, Spontan, Tegas serta Jenaka dan Perdamaian Ala JK. Peluncuran dan bedah buku tersebut akan dilaksanakan di Wisma Kalla, Jl Dr Ratulangi, Makassar, Jumat (7/8/2010). Acara bedah buku akan dihadiri langsung Kalla dan penulis buku Hamid Awaluddin. Sejumlah pengulas dari kalangan akademisi akan hadir di antaranya Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Prof Dr Qasim Mathar dan Taslim Arifin. Lanjutkan membaca


Mereka Bicara JK: Kesaksian Para Pengawal

ORANG bijak berkata, “Kalau ingin mengetahui rahasia ataupun baik buruknya seseorang, bicaralah dengan orang dekatnya. Kadang keburukan seseorang justru lebih terurai lewat orang yang paling dekat ketimbang orangnya langsung.” Lanjutkan membaca